Ikrom Zain
Ikrom Zain Tutor

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Jalan Kaki dari Simpang Lima ke Stasiun Tawang, Penutup Akhir Tahun yang Menyedihkan di Kota Semarang

2 Januari 2023   09:47 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:10 5377 24 15

Jalan di sini amat berbahaya karena airnya mengalir cukup deras. Saya pun mengikuti seorang pedagang yang akan pulang dengan berjalan kaki ke arah Kota Lama. Untung saja, saya bisa melewati sungai di sekitar Pasar Johar dengan selamat. 

Meski begitu, saat melewati Kota Lama, ujian sebenarnya baru dimulai. Air setinggi pinggang harus saya lalui. Kota Lama seperti Venezia. Saya tak sempat mengambil foto karena di pikiran saya adalah saya segera sampai. Saya juga mencari trotoar agar bisa lebih tinggi dari jalan. 

Namun, ketika sampai di persimpangan jalan, mau tak mau saya harus menenggelamkan diri menyeberang jalan yang sudah jadi sungai. Saya sempat hampir terjatuh dan terseret arus di sekitar Jalan Branjangan atau dekat dengan Gereja Blenduk. 

Untung saja, ada seorang anggota polisi yang sigap dan meminta saya berjalan kaki di belakangnya. Ia mengantarkan saya sampai Semarang Art Galery. Kota Lama saat itu bak kota mati. 

Dari bangunan ikonik menuju Stasiun Semarang Tawang adalah perjalanan paling berat. Lantaran, saya harus melewati jalan di sekitar polder atau kolam besar yang ada di stasiun dan dekat parkiran. Batas antara jalan dan polder tak begitu jelas. 

Saya takut kalau salah jalan dan saya bisa saja tenggelam di dalam polder. Lagi-lagi, saya diselamatkan oleh ibu pemilik warung yang meminta saya menuju warungnya. Dari warungnya, saya diminta berjalan mengikuti bollard atau pembatas jalan di trotoar. 

Bollard ini ternyata berfungsi sebagai penanda bahwa di sekitar benda itu adalah jalan. Padahal, biasanya saya misuh-misuh jika bertemu benda tersebut karena saya pikir bisa menghalangi jalan orang yang melintas.

Selain jatuh, saya takut kalau tiba-tiba ada ular, buaya, atau hewan melata lain tiba-tiba saja muncul di dekat saya. Wong di Surabaya saja saat perumahan saya banjir muncul nyambik atau biawak air. 

Saat tiba di Tawang stasiunnya tenggelam. - Dokumentasi pribadi
Saat tiba di Tawang stasiunnya tenggelam. - Dokumentasi pribadi

Akhirnya, saya sampai di pelataran Stasiun Tawang yang teenggelam dan disambut dengan ikan-ikan kecil dari polder yang keluar dari habitatnya. Saya segera duduk di kursi dan melihat update di emdia sosial. Dugaan saya benar, perjalanan kereta api sementara dihentikan. 

Saya melihat sekeliling tak ada kegiatan apapun di stasiun selain di loket costumer service. Mesin pencetak tiket tenggelam. Kios penjual makanan juga tenggelam. Saya pun mencari informasi ke penumpang lain dan mereka mengatakan bahwa ada desas-desus bahwa kereta tidak jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5