Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Naik Kapal Feri saat Penumpang Sepi, Serasa di Rumah Sendiri

8 Juni 2024   07:11 Diperbarui: 8 Juni 2024   07:22 1168 6 5

Kami segera naik ke lantai dua dengan pelan-pelan. Ada banyak anak tangga harus dilewati. Pak Imam Mudin tidak langsung naik ke lantai dua. Ia sempat berhenti sebentar untuk melihat kondisi tempat parkir kendaraan yang begitu sepi. Banyak tempat masih kosong.

Saya mengikuti dari belakang dengan santai. Tiba di lantai dua, seperti biasa, toilet yang dicari. Sebelum duduk ke kursi yang nyaman, perlu buang air lebih dahulu.

Banyak kursi masih kosong. Penumpang duduk menyebar. Ada yang berbaring. Ada yang duduk sambil memegang ponsel. Saya segera menuju kantin untuk membeli minuman hangat. Pak Imam Mudin saya tawari tidak mau minum yang manis-manis. Ia sudah memegang botol air mineral yang dibawa dari mobil.

Pesawat televisi sedang menyala pada dua sisi ruang tempat duduk penumpang. Sebagian penumpang ada yang menonton televisi, sebagian yang lain menikmati istirahat atau memanfaatkan ponsel di tangan.

Kapal feri Ulin (Ulin Ferry) menyediakan musala yang cukup nyaman. Ada AC di dalam musala mini yang cukup bersih di dekat ruang pengemudi kapal.

Setelah menikmati secangkir minuman jahe hangat, saya bderkeliling dari satu sisi ke sisi kapal yang lain. Saya sempat juga mengintip pengemudi kapal feri lewat jendela pintu kaca yang tidak ditutup gorden.

Dengan santai saya berjalan dari satu sisi ke sisi bagian kapal lain pada lantai dua tersebut seperti berada di rumah sendiri. Tidak ada larangan untuk  mondar-mandir di atas kapal.

Pemandangan di luar kapal juga sempat saya amati. Ada kapal feri lain yang berjalan menuju pelabuhan Kariangau sempat saya abadikan.

Perjalanan pada siang menjelang sore itu cukup menyenangkan. Saya tidak merasakan kantuk. Biasanya, di rumah, pada jam-jam seperti itu saya sudah beristirahat.***

Baca juga:
1. Menyaksikan "Spiderman" Beraksi di Balikpapan
2. Temat Ibadah di Pusat Perbelanjaan Perlu Pembenahan Lebih Baik
3. Menikmati Jalan Tol dengan Tarif Rp 16.000 di Balikpapan


 Penajam Paser Utara, 8 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2