Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
5. Peran Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak. Mereka memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter, nilai, dan perilaku anak sejak dini.
Komunikasi Terbuka: Membangun komunikasi yang terbuka dan kolaboratif antara sekolah, guru, dan orang tua untuk memahami kebutuhan dan tantangan siswa.
- Dukungan Orang Tua: Mendorong orang tua untuk aktif terlibat dalam proses pendidikan anak dan memberikan dukungan yang diperlukan.
- Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusivitas dalam pendidikan dan mendorong partisipasi mereka dalam mendukung program inklusif.
Contoh:
1. Gerakan Akses Internet untuk Semua
- Program pemerintah atau swasta.
2. Platform Media Sosial Aksesibel
- Misalnya, fitur caption otomatis.
3. Komunitas Digital Inklusif
- Forum diskusi aman bagi semua golongan.
Lantas bagaimana peran kita di grup ini sebagai pendidik atau sebagai individu??
Peran Individu dan Komunitas
- Kritis terhadap konten online....misalanya Hindari penyebaran diskriminasi.
- Promosi inklusivitas....misalnya Edukasi masyarakat di sekitar.
- Partisipasi Aktif....misalnya Dukungan terhadap gerakan digital inklusif.
Nah, ada tantangan dan solusi , minimal kita sbg guru digita berperan aktif untuk siswa kita sendiri.
Tantangan Utama
1. Stereotip Digital
Persepsi: Masyarakat seringkali memiliki persepsi bahwa teknologi hanya untuk kaum muda, mengabaikan potensi dan kebutuhan kelompok usia lain, seperti lansia atau orang dengan disabilitas.
Akses: Kesenjangan digital yang masih ada menyebabkan akses terhadap teknologi yang tidak merata.