"Ya,sudah kalau begitu. Kalau rasanya sih Wuenakk. Cuma heran saja tadi,namanya Soto babat kok tidak ada babatnya, ternyata kehabisan."
"Ini rencananya cuma promo saja, atau berlanjut setiap hari Soto babatnya, Mas?"
"Rencananya lanjut setiap hari, Bu!"
"Terus konsepnya sama atau berubah? Nasi dan minumnya tetap sak warek e dan sesukanya atau berbeda?"
"Tetap, Bu!"
"Harganya juga tetap 10 ribu?"
"Iya, Bu. Di desa sih kalau tetangga senang dan nyaman, saya jualnya juga bahagia!"
"Alhamdulillah, semoga laris. Barakallah. Rasa dan kualitasnya juga dipertahankan ya, Mas!"
"Ya, Bu. Terima kasih!"
"Sama-sama!"
Saya segera berpamitan pada Mas Rizal. Juga ijin pergi duluan pada Bu RT, sebab saya masih akan menabung uang RT di bank dan belanja kebutuhan sehari-hari yang persediaannya habis.