Pagi ini, saya baca di Grup WA RT ada yang membagikan grand opening kedai soto yang tidak terlalu jauh. Masih satu desa, tapi beda RT. Sebagai penggemar soto, tentunya ini info yang menarik. Apalagi soto babat, agak istimewa. Biasanya yang banyak dijual di sini soto ayam atau soto daging. Itu saja
Tak pakai lama, saya langsung ke lokasi setelah dapat info kalau lokasinya di pinggir jalan dan mudah ditemukan.
Setelah nyasar, terlewat, dan balik lagi, akhirnya ketemu juga. Itupun dengan keraguan, tapi setelah bertanya dan diyakinkan kalau memang betul ini tempatnya, saya langsung masuk dan memesan soto babat sesuai yang dipromosikan.
Sambil menunggu pesanan siap, yuk kita kulik dulu tentang persotoan dan suasana di kedai soto ini. Tahu nggak kenapa saya putar-putar beberapa kali tempatnya tidak ketemu? Ternyata spanduknya masih tertulis nasi goreng dan mie goreng, kuliner yang biasanya dijual sebelum ada soto babat yang baru tersedia hari ini.
Belum ada tulisan soto babat, karena baru grand opening hari ini(dokpri)
Soto, siapa yang tak kenal dengan hidangan berkuah hangat nan lezat ini rasanya segar dengan bumbu rempah warisan nenek moyang yang susah untuk diabaikan.
Soto adalah warisan kuliner nusantara yang kaya rasa. Sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia, soto telah berhasil memikat lidah masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan beragam variasi di setiap daerah, soto bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga cerminan kekayaan budaya Nusantara.
Soto pada dasarnya adalah sup khas Indonesia yang terbuat dari kaldu daging (sapi, ayam, kambing, atau bahkan seafood), sayuran, dan bumbu rempah yang kaya rasa. Kuah kaldu yang gurih, perpaduan daging yang empuk, serta aroma rempah yang khas menjadi ciri khas dari hidangan ini. Soto umumnya disajikan dengan nasi, lontong, atau ketupat, serta dilengkapi dengan berbagai lauk pendamping seperti telur rebus, emping, kerupuk, dan sambal.
Keberagaman budaya di Indonesia melahirkan beragam jenis soto dengan cita rasa yang khas. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah:
Soto babat Pikatan, babatnya habis tinggal daging berlemak, tapi lezat dan wuenakk (dokpri)
- Soto Betawi
Dikenal dengan kuahnya yang menggunakan susu, dan kaya rempah, soto ini berisi daging sapi, jeroan, dan berbagai macam sayuran. Biasanya ditaburi emping dan ada acarnya.
-Soto Lamongan
Soto khas Jawa Timur ini memiliki ciri khas koya dan potongan daging ayam suwir, dengan kuah bening.
-Soto Medan
Soto Medan memiliki kuah yang bening dan kaya akan rempah. Isinya biasanya daging sapi atau ayam, serta perpaduan sayuran seperti kentang, wortel, dan kol.
- Soto Madura
Soto Madura memiliki kuah yang segar dan sedikit asam. Isinya biasanya daging sapi, jeroan, serta sayuran seperti tauge dan seledri.
-Soto Banjar
Soto Banjar memiliki kuah yang bening dari kaldu. Isinya biasanya daging ayam, telur rebus, dan potongan kentang juga bihun.
Nah, ternyata nggak pake lama sotonya sudah diantar. Yuk kita cicipi dulu.
Semangkuk penuh soto yang diantar ternyata baru sotonya. Sedang nasinya dipersilakan mengambil sendiri sesukanya. Sakwarek e..(sekenyangnya).
Begitu juga dengan minumnya, boleh ambil sesukanya, tersedia teh manis hangat dan es teh. Padahal total harga hanya 10 ribu. "Worth it" banget pokoknya.
Kalau merujuk dari macam -macam soto, soto babat Pikatan ini lebih mirip soto Betawi. Rasanya sedikit creamy, agak kental, gurih dan kuahnya wuenakk....! Pokoknya racikan bumbunya pas di lidah saya. Enak, lezat, creamy dan gurih pastinya. Ada rasa manis yang samar.
Di samping daging berlemak, ada juga sayurannya, yaitu irisan kol, tauge dan sledri. Dan yang membuat semakin lezat, ada taburan brambang gorengnya. Hemmm...semakin lezat saja jadinya. Sebagai pelengkap, tersedia irisan jeruk nipis, sambal, dan kecap. Duh... paripurna nih kelezatannya.
Soto babat Pikatan. Nasinya prasmanan, boleh ambil sesukanya. Tehnya juga(dokpri)
Asal-usul soto masih menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa soto berasal dari Tiongkok, sementara yang lain berpendapat bahwa soto merupakan hasil akulturasi budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Namun, yang pasti soto telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia sejak ratusan tahun lalu.
Lanjut mengulik sotonya ya, sambil saya nikmati Soto yang lezat ini. Kalau belum sarapan, saya pasti nambah lagi nasinya. Eh...gembul, dong. Hehehe...
Ternyata, tidak sekedar mengenyangkan, mengonsumsi soto juga banyak manfaat nya lho. Apa saja? Yuk kita bahas bersama.
Selain rasanya yang lezat, soto juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, antara lain:
1. Sumber protein
Daging yang terkandung dalam soto merupakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh.
2. Kaya akan vitamin dan mineral
Sayuran yang terdapat dalam soto mengandung berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
3. Membantu menghangatkan tubuh
Kuah kaldu yang hangat sangat baik untuk menghangatkan tubuh, terutama saat cuaca dingin.
4. Meningkatkan nafsu makan
Aroma rempah yang khas pada soto dapat merangsang nafsu makan.
Meski lezat bermanfaat, ada juga bahaya Sito yang perlu kita perhatikan. Meski dalam porsi normal, tentunya soto merupakan kuliner yang aman dikonsumsi.
Sebenarnya apa sih bahaya mengonsumsi soto yang perlu diwaspadai?
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi soto juga perlu diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diwaspadai adalah:
1. Kolesterol
Soto yang menggunakan santan atau jeroan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Tambahkan perasan jeruk nipis untuk menetralisir lemak dan menambah kesegaran (dokpri)
2. Penyakit pencernaan
Bagi penderita penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya, konsumsi soto yang terlalu pedas atau berlemak dapat memperparah kondisi.
Alhamdulillah sudah habis, licin tandas tinggal tulang nya(dokpri)
Tak terasa soto sudah licin tandas, tinggal tulang nya.
"Ini betul soto babat?" Seperti nya ada pembeli yang datang. Aku menoleh.
"Ya ampun... ternyata Bu RT. Kita ketemu di sini. Hihihi...! Bu RT juga ingin mencicipi soto babat Pikatan. Ternyata Bu RT sependapat dengan saya. Sotonya wuenakk....!
Tapi sepertinya ada yang kurang, dan pasti pembaca yang memperhatikan dan serius membaca juga penasaran, ada yang janggal.
Iya, betul. Kenapa soto babat kok nggak ada babatnya. Aneh, kan? Yuk kita langsung bertanya pada owner kedai Soto babat Pikatan ini.
"Sudah, Mas!" Aku sedikit berteriak. Kemudian Mas Rizal(32tahun),owner-nya menghampiri saya.
"Mas, kok soto babat tidak ada babatnya sih?" Tanya saya to the point.
" Iya, Bu. Maaf babatnya baru saja habis, soalnya sudah ramai sejak buka jam enam tadi. Sekarang babatnya masih direbus, belum empuk!"
Saya tadi datang memang sudah sekitar jam 09.00 wib.
"Ya,sudah kalau begitu. Kalau rasanya sih Wuenakk. Cuma heran saja tadi,namanya Soto babat kok tidak ada babatnya, ternyata kehabisan."
"Ini rencananya cuma promo saja, atau berlanjut setiap hari Soto babatnya, Mas?"
"Rencananya lanjut setiap hari, Bu!"
"Terus konsepnya sama atau berubah? Nasi dan minumnya tetap sak warek e dan sesukanya atau berbeda?"
"Tetap, Bu!"
"Harganya juga tetap 10 ribu?"
"Iya, Bu. Di desa sih kalau tetangga senang dan nyaman, saya jualnya juga bahagia!"
"Alhamdulillah, semoga laris, rasa dan kualitasnya juga dipertahankan ya, Mas!"
"Ya, Bu. Terima kasih!"
"Sama-sama!" Saya segera berpamitan pada Mas Rizal. Juga ijin pergi duluan pada Bu RT, sebab saya masih akan menabung uang RT di bank dan belanja kebutuhan sehari-hari yang persediaannya habis.
Soto merupakan warisan kuliner Nusantara yang kaya akan rasa dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dengan beragam variasi dan manfaatnya bagi kesehatan, tidak heran jika soto menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Namun, konsumsi soto perlu dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
O,iya. Mungkin ada yang masih penasaran dengan soto Pikatan ini, yuk simak videonya, tapi disclaimer kalau jadi kepengin dan ramai-ramai menyerbu kedai soto Pikatan ya ..
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
